Hemodialisis adalah prosedur tindakan untuk memisahkan darah dari zat-zat sisa atau racun yang dilaksanakan dengan mengalirkan darah melalui membran semipermiabel dimana zat sisa atau racun ini dialihkan dari darah ke cairan dialisat yang kemudian dibuang, sedangkan darah kembali ke dalam tubuh.
Terapi hemodialisis dibutuhkan apabila fungi ginjal seseorang telah mencapai tingkatan terakhir (stage 5) dari Gagal Ginjal Kronik. Dokter akan menentukan tingkatan fungsi ginjal seseorang berdasarkan perhitungan GFR atau Glomerular Filtration Rate, dimana pada tingkatan GFR dibawah 15, Ginjal seseorang dinyatakan mask dalam kategori gagal ginjal terminal (End Stage Renal Disease).
Bagaimana Hemodialisis dilakukan?
Pada proses hemodialisa, darah dialirkan ke luar tubuh dan disaring di dalam ginjal buatan (dialyzer). Darah yang telah disaring kemudian dialirkan kembali ke dalam tubuh. Rata-rata manusia memiliki sekitar 5,6 s/d 6,8 liter darah. Untuk proses hemodialisa dibutuhkan pintu masuk atau akses agar darah dari tubuh dapat keluar dan disaring oleh dialyzer kemudian kembali ke dalam tubuh. Akses yang paling direkomendasikan adalah Arteriovenous (AV) Fistula karena cenderung lebih aman dan juga nyaman bagi pasien. Pada pemasangan AV Fistula, vena akan disambungkan dengan arteri dengan tujuan untuk memperbesar aliran darah vena supaya dapat digunakan untuk keperluan hemodialisis. Hemodialisis dilakukan secara rutin terjadwal setiap minqqu sekali atau seminggu dua kali 10-12 jam/Minggu. Hemodialisa juga akan dilakukan dalam keadaan emergency yaitu kondisi pasien dalam fase kritis dengan risiko tinggi.
RS PKU SOLO termasuk salah satu rumah sakit di Solo yang melayani hemodialisis. Tidak hanya untuk pasien umum, tapi juga bagi pasien dengan jaminan BPJS. Informasi selengkapnya layanan hemodialisis hubungi layanan kami.
Di sini, Anda dapat menemukan berbagai informasi terbaru kesehatan, berita terkini tentang berbagai kegiatan, inovasi, dan pencapaian rumah sakit, termasuk liputan acara penting lainnya.
Tinggalkan Komentar