Tekanan dan kesulitan saat menghadapi masalah sering membawa seseorang masuk kedalam keadaan stress. Stress sendiri diartikan sebagai gangguan kesehatan baik bersifat fisik, behavior, maupun psikologis. Biasanya terkait dengan gangguan kondisi kejiwaan seseorang. Stress dapat menyerang siapapun tidak hanya bagi orang dewasa saja, remaja pun dapat mengalami tekanan hidup yang berakibat stress. Artinya keadaan ini harus segera diatasi karena jika tidak, seseorang yang merasa tertekan terus menerus ditakutkan memasuki level depresi.
Beberapa hal dapat menjadi sumber munculnya gangguan psikologis adalah faktor lingkungan seperti kebisingan dan suhu yang terlalu panas.. Tuntutan hidup yang semakin berat, pasalnya seiring bertambahnya usia dan tingkat kedewasaan seseorang dituntut untuk lebih mandiri dan memiliki tanggung jawab. Faktor ekonomi, kebutuhan yang tidak dapat terpenuhi akibat tingginya gaya hidup dan rendahnya pendapatan tentu menjadi beban hidup yang berarti bagi sebagian orang. Terakhir adalah faktor pekerjaan, selama ini pekerja menjadi sumber paling banyak dalam kasus gangguan psikologis, tak jarang para pekerja mendapat tuntutan dari atasan.
Gejala stress dapat dilihat dari 3 segi. Pertama, segi fisik biasanya ditandai dengan masalah kesehatan seperti meningkatnya tekanan darah (hipertensi), pusing, hingga mual. Selanjutnya dilihat dari segi bahavior, seperti perasaan mudah panik, ketidak tepatan melakukan pekerjaan dan cenderung ceroboh. Terakhir, segi psikologis ditandai dengan perasaan yang sensitif, perubahan mood yang tidak stabil, mudah tersinggung, cemas, dan kurang konsentrasi.
Cara mengatasi stress yaitu dimulai dari yang paling dasar yaitu mencari tahu penyebab stress. Psikolog RS PKU Muhammadiyah Surakarta Fitria Sari Budiningtyas, S.Psi.MM mengungkapkan jika gangguan fisik dakibatkan oleh penyebab fisik, maka gangguan psikologis seharusnya disembuhkan dengan sarana psikologi melalui psikoterapi.
Ada beberapa metode dalam mengatasi gangguan psikologis seseorang. Salah satunya dengan menggunakan metode defense mechanisms yaitu menceritakan masalah yang dihadapi dengan orang lain dengan harapan agar dapat menemukan jalan keluar dari permasalahan hidup yang tengah dihadapi. Selain itu, melakukan aktivitas lain yang positif perlu dicoba untuk sementara mengalihkan pikiran dari beban masalah. Atau cara yang paling sederhana adalah dengan sekedar tertawa bersama teman terdekat atau keluarga.
( Sumber : “Menjaga Jiwa yang Sehat” Joglosemar edisi 05 September 2015 )
Di sini, Anda dapat menemukan berbagai informasi terbaru kesehatan, berita terkini tentang berbagai kegiatan, inovasi, dan pencapaian rumah sakit, termasuk liputan acara penting lainnya.
Tinggalkan Komentar