Banyak orang beranggapan bahwa hidup sehat secara alami itu merepotkan dan makanan sehat itu sulit untuk dimakan (baca: tidak enak!). Namun, sebenarnya anggapan demikian salah sebab kita masih bisa menikmati hidup sambil tetap membangun gaya hidup yang sehat. Hal itu terbukti dengan apa yang dilakukan oleh warga Surakarta, atau yang biasa disebut sebagai Wong Solo, untuk tetap sehat.
- Refreshing di alam terbuka: Kota Solo memiliki banyak taman publik yang dapat dijadikan tempat rekreasi. Mulai taman kota yang gratis, sampai tempat rekreasi yang berbayar. Selain menyehatkan tubuh, beraktivitas di alam terbuka juga membuat pikiran kita lebih rileks sehingga terhindar dari stres yang dapat menurunkan imun tubuh.
- Bersepeda: Seperti banyak daerah lain, aktivitas bersepeda kini menjadi aktivitas yang sedang booming, termasuk juga di Kota Solo. Jalanan kota Solo yang cenderung lebar dengan volume kendaraan yang tidak terlalu ramai di pagi hari mengundang kita untuk menjelajah sambil menyehatkan tubuh dan pikiran.
- Berkebun: Solo memiliki banyak pasar bunga. Tak heran, di kota yang santai ini banyak warganya yang memiliki hobi berkebun. Bahkan di kampung dengan gangnya yang sempit sekalipun kita bisa menemukan suasana yang asri karena banyaknya tanaman yang ditanam dan dipelihara oleh warganya.
Selain aktivitas fisik, kita juga bisa memanjakan diri dengan kuliner Solo. Beberapa kuliner khas Solo di bawah ini selain nikmat juga memiliki kandungan nutrisi yang menyehatkan:
- Timlo (suwiran ayam, telur pindang, irisan hati ampela, irisan sosis solo, mihun, dan dadar gulung)
Pada dasarnya, timlo adalah sup dengan isian yang beragam. Nutrisinya cukup lengkap, protein hewani yang terkandung cukup tinggi. Biasanya, timlo dimakan bersama nasi putih.
- Soto Solo (bihun, suwiran daging ayam, tomat)
Soto dikenal dengan kuahnya yang bening dan segar, berbeda dari soto Betawi yang berkuah kental atau soto Lamongan yang menggunakan kunyit. Meski berkuah bening, soto Solo mengandung protein hewani yang cukup tinggi. Biasanya, soto Solo dimakan bersama nasi putih sebagai pelengkap karbohidratnya. Tak lupa perasan jeruk nipis yang memberi rasa segar saat menyantap kuliner ini.
- Selat Solo (daging sapi/rolade daging, telur rebus, buncis, kentang, tomat, selada, mentimun, kol, wortel, kentang goreng)
Makanan unik hasil perpaduan budaya Eropa dan Jawa ini selain segar juga mengenyangkan walau tidak dimakan bersama nasi. Dalam makanan ini nutrisinya lengkap, dari karbohidrat yang diperoleh dari kentang goreng, protein hewani, juga serat dan vitamin yang berasal dari sayuran.
- Lotek (tahu, mie kuning, kangkung, bayam, bumbu kacang dengan kencur)
Lotek memiliki serat yang tinggi karena berbahan utama sayur-sayuran yang disiram dengan bumbu kacang. Sekilas lotek mirip dengan gado-gado, tapi bumbu kacang pada lotek dicampur dengan kencur sehingga memiliki aroma yang khas.
- Brambang Asem (daun ubi jalar, tempe gembus, bawang merah, cabai, terasi, asem jawa, gula jawa, garam)
Bahan utama makanan tradisional ini ternyata mengandung banyak khasiat. Siapa sangka, daun ubi jalar mengandung nutrisi yang lengkap, mulai dari antioksidan, vitamin C, vitamin B2, sampai kalsium. Brambang asem biasanya dimakan bersama tempe gembus.
- Wedhang Ronde (sirup jahe, gula, kacang, kolang-kaling, tepung ketan)
Minuman hangat yang berbahan dasar sirup jahe ini sangat digemari masyarakat Solo saat malam tiba. Selain memberikan rasa hangat, jahe juga bermanfaat untuk mencegah infeksi dan mengandung antioksidan.
- Wedhang Uwuh (jahe, secang, kayu manis, cengkeh, pala, serai, kapulaga, gula batu)
Dalam bahasa Indonesia, uwuh berarti “sampah” sehingga wedhang uwuh secara harfiah berarti minuman sampah. Nama itu mengacu pada begitu banyaknya ampas dalam minuman yang punya banyak manfaat ini. Beberapa khasiat dari wedhang uwuh di antaranya adalah meningkatkan sistem imun, dan mengatasi masalah pencernaan.
Sehat secara alami sangat erat kaitannya dengan menguasai diri dan membangun kebiasaan yang baik dalam keseharian kita. Karena itu, kita juga perlu mengenal keadaan tubuh kita dan berkonsultasi dengan dokter mengenai aktivitas fisik apa yang cocok untuk kita dan makanan apa yang tidak baik untuk tubuh kita. Jangan sampai kita dilarikan ke rumah sakit hanya karena mengikuti tren di masyarakat tanpa memahami kondisi kesehatan kita. Selain itu, kita juga perlu belajar untuk menguasai diri karena segala sesuatu yang berlebihan tentu akan berakibat tidak baik. Semoga artikel ini semakin menginspirasi kita untuk semakin hidup sehat.
Tinggalkan Komentar